Selasa, 23 September 2008

Camar laut 75

Rekan camar laut 75, kobarkan semangat juangmu dengan gigih, dengan tanpa mengenal putus asa, bentuk pertahanan diri yang kuat dan yakin. Termasuk perencanaan yang matang bila melakukan sesuatu. Walau hidup ini sebuah the pluralis society pertahankan kegigihan anda dalam mewujudkan gagasan anda, tetapi tetaplah berjalan pada jalur yang benar.
Hirarki memang menghimpit sendi gerakmu, tetapi bukankah manusia dimata Tuhan mempunyai hak yang sama, untuk itu, tidak usah minder hati. Walau strata anda terpinggirkan sekalipun, mereka tetap sekelompok manusia, sebuah komenitas yang mengesekutifkan dirinya untuk mempertahankan sekelompok rezim. Sebagai langkah antipati munculnya Kopral Hitler yang menjadi seorang pemimpin, tentu lebih tangguh karena tahu persis pergaulan dari tingkat terbawah, sehingga lebih menjiwai.
Memang pemimpin sekarang tidak berangkat dari bwah, dan jangan anda harapkan berorientasi kebawah, mereka komunitas persekongkolan yang mempertahankan rezim kekuasaan tetap berada pada kelompoknya, ya siaapa lagi kalau bukan para kompeni. Dulu memang kompeni itu Belanda, tetapi sekarang ya kompeninya bangsa kita sendiri yang berkuasa, bagaimana tidak aturan dan tingkah laku mereka masih berdasarkan pada aturan Kompeni Belanda yang diterjemahkan, jangan salahkan kalau sebagian mereka masih berpikiran menindas bangsanya sendiri, otoriter, menutup aspirasi dari bawah.
Namun anda jangan berputus asa, Tuhan bersama kita, tetaplah pada relnya, bersabarlah walau dalam kondisi sakit hati,trim.

Tidak ada komentar: