Kamis, 18 September 2008

Prajurit Karir

Menurut hemat kami, istilah prajurit karir tidak cocok digunakan untuk strata bintara, terlebih tamtama (Anggota/yang berpangkat peltu kebawah).Mengingat berbicara masalah adalah suatu jenjang bertahap kearah tingkatan yang lebih baik. Coba anada bayangkan dimana letak karir seorang tamtama, apa dapat disebut karir kalau ujung-ujungnya hanya pansiun seorang kopral, atau sersan. Dalam dunia TNI sama saja masih disebut anggota, Umumnya perwira enggan disebut anggota tyetapi perwira. Dimana letak karir kami kalau kami dulu masuk TNI pada tahu 1991 kami diperintah ngarit/menyabit rumput setiap hari, tujuh belas tahun kemudian jadilah kami seorang kopral atau sersan yang juga masih nyabit setiap hari pekerjaannya. Inikah yang disebut karir?, memang ada yang bisa jadi perwira, tetapi nadanya agak miring karena sering kena perwira masuk sore/capa. Tetapi jauh tidak mewakili dengan jumlah anggota yang tetap ngarit, teramat jauh perbandingannya, jangan sebut alasan sumber daya lho, pasalnya biar doktor pendidikan s3 sekalipun, kalau kopral atau sersan sama saja tetap bekerja sebagai penyabit rumput, pembersih sektor dan yang sejenisnya. Inikah yang disebut karir?

Tidak ada komentar: